Selasa, 13 Maret 2018

RAHASIA ‎PEMILIHAN ‎KATA ‎ثم (KEMUDIAN) ‏DAN ‎ف (MAKA) ‏DALAM AL-QURAN ‎

Pembahasan kali ini adalah lanjutan dari mukjizat ilmiah Al-Qur'an tentang sex determination (penentuan jenis kelamin janin). Status fb lima bulan yang lalu. Bedanya, kali ini kita fokus pada kata َّثُم dan kata فَ.

Begini. ثُمَّ dan فَ mempunyai arti "kemudian" tapi beda. ثُمَّ itu tidak langsung sedangkan َف itu langsung.

Mari kita lihat beberapa ayat berikut:
(أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى * أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَىٰ * ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوَّىٰ * فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَىٰ * أَلَيْسَ ذَٰلِكَ بِقَادِرٍ عَلَىٰ أَنْ يُحْيِيَ الْمَوْتَىٰ)
[Surat Al-Qiyamah 36 - 40]
lewat @QuranAndroid

Ok.
Ayat 36
(أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى) أي أن يخلى [ ص: 105 ] مهملا ، فلا يؤمر ولا ينهى قاله ابن زيد ومجاهد ، ومنه إبل سدى : ترعى بلا راع . وقيل : أيحسب أن يترك في قبره كذلك أبدا لا يبعث
Apakah manusia mengira bahwa dia ditinggalkan hidup begitu saja tanpa tugas perintah dan larangan?
Apakah manusia mengira bahwa dia dibiarkan mati begutu saja tanpa dibangkitkan diminta pertanggungjawaban? [Tafsir imam qurthubi]

Ayat 37
(أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَىٰ) أي ألم يك ماء قليلا في صلب الرجل وترائب المرأة
Bukankah dia pernah menjadi cairan sedikit yang ada di testoteron pria dan ovarium wanita?[tafsir imam qurthubi]

Ayat 38
(ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوَّىٰ)
kemudian (cairan itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya, [terjemah QuranAndroid]

Nah, ini dia pembahasan kita. Tidak seperti point2 setelah ini, di ayat 38 ini al-Qur'an pakai kata ثُمَّ sehingga menunjukkan bahwa
tahap fertilisasi (pembuahan ovum oleh sperma) ayat 37
ke
tahap nidasi/implantasi (Peristiwa embrio menempel pada endometrium uterus/dinding rahim) ayat 38
Tidak langsung.
Alias punya jeda.
Alias ada proses diantara tahap fertilisasi ayat 37 dan implantasi ayat 38.
Coba tebak: dan benar saja, ternyata ada jeda 12 hari. Dalam 12 hari ini terjadi dua tahapan, yakni tahap morula dan blastula.

Kalau al-Qur'an ini buatan manusia, maka tentu bisa salah disini. Untungnya ini wahyu dari Allah. Tapi, kalau Allah tidak teliti, maka tentu akan salah disini. Tapi Allah Maha Teliti dan Maha Mengetahui. Kan Allah yang mencipta tentu Allah tahu bagaimana prosesnya.

Sedikit lagi...Di dalam ayat ini, juga dijelaskan bahwa setelah implantasi
أما قوله تعالى: (فخلق فسوى) ففيه وجهان الأول: فخلق فقدر فسوى فعدل الثاني: فخلق أي فنفخ فيه الروح، فسوى فكمل أعضاءه، وهو قول ابن عباس ومقاتل.
Kemudian (langsung) Allah mencipta (memberi roh) kemudian (langsung) menyelaraskan dan menyempurnakan bagian2 tubuh janin yang belum ada sebelumnya sehingga ia menjadi embrio definitif.

Tahapan masuknya roh, mungkin tidak bisa dideteksi oleh pengetahuan ilmiah, maka tidak usah kita bahas disini. Kita hanya meng-iyakan saja (percaya saja). Adapun potongan ayat فخلق فسوى (proses penyelarasan dan penyempurnaan anggota tubuh janin), ini adalah kumpulan tiga tahap: Gastrulasi, Tabulasi dan Organogenesis. Tiga tahap ini berlangsung setelah tahap implantasi (tanpa dijeda proses/tahapan lain). Nah, cocok sudah: Al-Qur'an pakai kata فَ (kemudian langsung).

Ayat 39

(فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَىٰ)
ثم قال تعالى: فجعل منه أي من الإنسان الزوجين يعني الصنفين.
ثم فسرهما فقال: الذكر والأنثى
Kemudian (langsung) Allah menjadikan dua jenis laki-laki dan perempuan dari alaqah (sesuatu/embrio yang menempel) itu saat organogenesis tahap akhir (sudah menjadi fetus/janin, selepas "organogenesis tahap antara" saat masih menjadi embrio)
Nah, berikutnya embrio memasuki minggu ke-9 & ke-10. Di minggu ini, terjadi pembentukan kelamin. Ok. Sudah pas kan urutannya? Antara pembentukan kelamin dan tiga tahap penyempurnaan anggota badan, tidak dijeda oleh proses lain. Oleh karena itu, Al-Qur'an sudah pas menggambarkan prosesnya dengan فَ (kemudian langsung/tak berjeda).

Ayat 40
(أَلَيْسَ ذَٰلِكَ بِقَادِرٍ عَلَىٰ أَنْ يُحْيِيَ الْمَوْتَىٰ)
Penutup surat al-Qiyamah
والمعنى أليس ذلك الذي أنشأ هذه الأشياء بقادر على الإعادة،
Bukankah itu menunjukkan bahwa Allah yang memunculkan hal-hal ini, bisa saja mengulangi menghidupkan orang mati? [Tafsir Imam ar-Razi]

روي أنه صلى الله عليه وسلم كان إذا قرأها قال: سبحانك بلى
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad -shalla Allahu alaihi wa sallam- kalau membaca ayat ini, maka Nabi berkata, "subhaanaka balaa (Maha suci Engkau dari perasangka jelek, tentu saja Engkau bisa)." [Tafsir Imam ar-Razi]

والحمد لله رب العالمين وصلاته على سيدنا محمد سيد المرسلين وآله وصحبه وسلم.

Previous Post
Next Post

Hai, nama saya Maulanida ^_^ Sudah, gitu aja :D Peace Assalamu alaikum

0 comments: