Rabu, 13 Juli 2022

ALASAN HIATUS MENULIS DAN KEMBALI MENULIS

 Lama sekali, aku nggak nulis di Facebook, buku harian, maupun di blog. Nggak seperti dulu. Apa aku sudah nggak mengkaji agama lagi? Apakah aku berhenti belajar? Jemari ku lebih sering membuat foto hadis/ayat sederhana di status WA dan kadang makalah. Rasanya foto kutipan begitu kurang memiliki pembahasan mendalam.

Kenapa ya, aku jarang menulis lagi? Aku merasa tidak kompeten dalam praktik beragama. Aku melakukan dosa-dosa. Aku belum menjalankan beberapa dalil yang mau saya tulis. Rasanya aku masih sangat perlu memperbaiki diri sendiri. Aku lebih butuh untuk memperbaiki diri sendiri daripada menulis sesuatu di ruang publik. Aku lebih butuh daripada publik.

Dulu aku niat menulis di Fb agar tulisanku muncul menjadi notifikasi kenangan facebook sehingga bisa mengingatkan diriku yang sedang membacanya di masa depan. Alias supaya aku tidak kena sindiran ayat ini:

ومن أظلم منن ذكّر بآيات ربه فأعرض عنها ونسي ما قدمت يداه...

"dan siapa yang lebih zalim dari orang yang sudah di-ingatkan dengan ayat Tuhannya lalu dia berpaling dan lupa terhadap apa yang sudah ia lakukan?"

ِAku juga menulis agar di-ingatkan oleh orang yang membaca kalau-kalau pikiranku melenceng. Mengingat, teman-teman Facebook juga alim-alim.

Aku pun menulis agar aku tidak sendiri. Aku tak ingin merenungi ilmu agama atau semacamnya, mendapatkan banyak pencerahan maupun pikiran yang bagus lalu tiba-tiba aku sendirian yang punya pikiran begitu, atau tiba-tiba aku menjadi orang asing, aneh, dan harus menjelaskan keterasinganku. Aku khawatir sendirian dan tidak ada orang yang punya kemiripan pandangan denganku. Lalu tidak ada yang bisa bekerja sama, bergerak ke arah yang sama meskipun berbeda tempatnya.




Previous Post
Next Post

Hai, nama saya Maulanida ^_^ Sudah, gitu aja :D Peace Assalamu alaikum

0 comments: