Kamis, 02 November 2023

BERSANTAI DENGAN SHALAT


Kuputar lagu ngopi maszeh. Melodinya santai ala lagu-lagu rasta. Kemudian aku teringat punya hutang uneg-uneg yang belum kutulis.
_______________________
Pada suatu waktu, Nabi berkata kepada Sahabat Bilal,

يا بلال، أرحنا بالصلاة

"Wahai Bilal, istirahatkan kami dengan Shalat."

Aku suka kalimat itu karena membuatku merasa enak dan bertanya-tanya. Barangkali Nabi, kalau lagi stres, memilih healing/refreshing/istirahat dengan shalat.

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا حزبه أمر فزع إلى الصلاة

Untuk level Nabi, hal ini tidak mengherankan. Begitu pula untuk level para pewarisnya. Namun, untuk orang seperti kita, rasanya aneh, orang sumpek dan stres kok pengen nyantai pakai shalat. Bagi kita, berdiri shalat isya sendirian setelah capek aktivitas seharian, rasanya tetap capek dan membosankan. Rasanya, pengen shalat ini cepat selesai dan rebahan.

Disitu lah sisi menariknya. Gaya hidup refleks Kanjeng Nabi selaras dengan ucapannya. Ucapan yang mana? ucapan yang ini:

1. وجعلت قرة عيني في الصلاة

"kebahagiaan/kepuasan/ketenangan batinku dijadikan dalam shalat"

2. الصلاة معراج المؤمن
"shalat adalah mi'raj-nya orang beriman"

3. أقرب ما يكون العبد إلى ربه وهو ساجد، فأكثر فيه الدعاء

"Seorang hamba paling dekat dengan Tuhannya ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa di dalamnya."

4. االإحسان أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك

"Ihsan adalah kamu menyembah Allah seolah-oleh kamu melihat-Nya. JIka kamu tak melihatnya, maka sesungguhnya Dia melihatmu."

Jika isi empat ucapan itu nyata, tentu orang yang merasakannya, akan menjadikan shalat sebagai sarana istirahat ataupun refreshing. Kesan healing dan refreshing itu semakin terasa dalam anjuran untuk memanjangkan durasi shalat selama yang kita mau ketika shalat sendirian.

إذا صلى أحدكم للناس فليخفف ؛ فإن فيهم الضعيف والسقيم والكبير ، وإذا صلى أحدكم لنفسه فليطول ما شاء

Lagi-lagi, kita akan mendapati Nabi melakukannya. Bukankah kita tahu bahwa lama Nabi berdiri dalam satu rakaat shalat malamnya adalah seperti lamanya kita baca surat al-Baqarah yang 3 juz itu.
______________________
Lalu aku berkaca pada diriku sendiri. Setelah bosan dengan rutinitas harian, aku punya malam yang panjang. Waktu luang yang panjang itu aku pakai untuk me-time/self reward atau apapun istilahnya dengan nonton youtube.


Kalau lah, tujuanku memang "agama" atau kalaulah aku berpikir bahwa shalat sunnah itu penting atau kalau lah aku berpikir bahwa membaca alquran itu indah dan enak, kenapa aku tidak langsung menyantap shalat/al-quran/aktifitas agama yang produktif ketika aku punya waktu luang? Atau kenapa aku tidak punya hasrat untuk lebih memperpanjang sholat saat sendirian daripada saat bersama orang-orang?


Ya...ya...ya... mungkin ini lah yang namanya munafik.


Previous Post
Next Post

Hai, nama saya Maulanida ^_^ Sudah, gitu aja :D Peace Assalamu alaikum

0 comments: