Rabu, 06 Mei 2020

MELATIH PRODUKTIF

Produktif dan tidak produktif adalah permainan. Anak menjadi produktif karena memainkan mainan yang produktif. Sedangkan anak yang tidak produktif, memainkan mainan yang menghabiskan waktunya tanpa hasil yang bermanfaat. 

Permainan ini bisa diproyeksikan pada hal-hal yang bukan mainan, bila dapat meeringankan hajat manusia dan dapat menimbulkan kebaikan/keburukan yang nyata. Misalnya: bermain dengan adek samadengan membantu orang tua mengasuh anak, memancing samadengan belajar bekerja versi masyarakat nomaden yang berburu, dan membuat rumah-rumahan dengan pasir samadengan belajar tatakelola kota.

Kemarin aku berpikir bahwa untuk menjadi produktif, butuh biaya lebih banyak daripada menjadi tidak produktif. Contohnya: bisnis perlu modal kapital sedangkan menjadi pengangguran tidak perlu modal kapital. 

Walau demikian, menjadi tidak produktif, bisa jadi lebih mahal daripada menjadi produktif. Misalnya: main media sosial untuk kesenangan, butuh hp, pulsa, penyedia jaringan kabel optik, BTS, dan satelit) sedangkan baca "buku", butuh buku. Sosial media hanya sekali pakai sedangkan buku bisa berkali-kali pakai. Contoh lain: main media sosial vs bersih-bersih kamar.

Kemudian intinya dimana? Anak perlu sering-sering diajak bermain yang memproduk manfaat. Misalnya: bantu emak jalan-jalan ke pasar beli kebutuhan harian, ke sawah/kebon, bersih-bersih, diajak kerja dll. Tapi semua itu tetap butuh modal, ya?

Kenapa ini perlu dibiasakan? Ada banyak alasan sih. Mudahnya, agar anak menjadi terampil melakukannya. Hanya saja perlu rasanya anak tahu sejak dini bahwa kita diturunkan ke bumi dengan tugas memakmurkan/membangun dunia [hud: 61] dan beribadah kepada Allah [adz-dzariyat: 36]. Tujuan pembiasaan ini agar alasan pertama yang dikenal anak untuk membangun dan menjaga dunia adalah perintah tuhan, bukan nafsu.

اهتمت الحضارة الإسلامية بإعمار الأرض انطلاقًا من المنظور القرآني لوظيفة الإنسان في الكون وفي الحياة؛ وهو الاستخلاف في الأرض لعمارتها وإقامة عبادة الله عز وجل في ربوعها، فالإنسان هو خليفة الله في أرضه؛ قال الله تعالى:﴿وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً﴾ [البقرة: 30]، وقال تعالى: ﴿يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ﴾ [ص: 26] وقال تعالى: ﴿هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ﴾ [هود: 61]
Kutipan arab dari darul ifta' al-mishriyyah.

Previous Post
Next Post

Hai, nama saya Maulanida ^_^ Sudah, gitu aja :D Peace Assalamu alaikum

0 comments: