Rabu, 20 Desember 2017

MACAM-MACAM MURTAD

Diterjemahkan dari sullam taufiq dan  mirqatusu'ud tasdiq.

(فصل) يجب على كل مسلم حفظ إسلامه وصونه عما يفسده ويبطله ويقطعه وهو الردة والعياذ بالله تعالى.
PASAL
Wajib atas setiap muslim: menjaga status islamnya dan menjaganya dari hal2 yang dapat merusak, membatalkan dan memutusnya. Hal2 itu adalah kemurtadan. Semoga Allah ta'ala melindungi kita dari kemurtadan.
وقد كثر في هذا الزمان التسهل في الكلام حتى أنه يخرج من بعضهم ألفاظ تخرجهم عن الإسلام ولا يرون ذلك ذنبا فضلا عن كونه كفرا
Sungguh, di zaman ini banyak orang pandang enteng dalam bicara. Sampai2 keluar dari mulut mereka, kata2 yang mengeluarkan mereka dari keislaman. Namun, mereka tidak menganggapnya sebagai dosa (s: hijab dari Allah) apalagi kekafiran.
والردة ثلاثة أقسام إعتقادات وأفعال وأقوال.
Kemurtadan dibagi menjadi tiga: i'tiqad (keyakinan), af'al (perbuatan) dan aqwal (perkataan).
وكل قسم يتشعب شعبا كثيرة
Setiap bagiannya bercabang banyak.

A. Murtad I'tiqad
فمن الأول
Diantara murtad model pertama, yaitu:
الشك في الله أو في رسوله أو القرآن أو اليوم الآخر أو الجنة أو النار أو الثواب أو العقاب أو نحو ذلك مما هو مجمع عليه
1. Ragu tentang Allah, rasul-Nya, Al-Qur'an, hari akhir, surga, neraka (s: seperti menganggap surga & neraka sekarang belum ada), balasan pahala, siksa atau hal2 semacamnya yang telah disepakati (tanpa perbedaan pendapat);
أو اعتقد فقد صفة من صفات الله تعالى الواجبة له إجماعا كالجسم
2. Percaya tidak adanya salah satu dari sifat2 Allah yang wajib bagi-Nya secara ijma' (tanpa perbedaan pendapat). Contoh murtad: percaya bahwa Allah punya jasad/jasmani (s: seperti makhluq. Kalau dia anggap Allah punya jisim/jasad tapi tdk sama dengan makhluq, maka dia salah tapi tdk kafir. Contoh lain: menganggap Allah tidak tahu atau hanya tahu secara umum tapi tidak rinci)
أو حلل محرما بالإجماع معلوما من الدين بالضرورة مما لا يخفى عليه كالزنا واللواط والقتل والسرقة والغصب
3. Menghalalkan sesuatu yang haram secara ijma' dan telah diketahui pasti/umum. Contoh murtad: menghalalkan zina, sodomi, "pembunuhan", pencurian dan ghashab (pengambilan manfaat benda tanpa izin).
أو حرم حلالا كذلك كالبيع والنكاح 
4. Mengharamkan sesuatu yang halal seperti jual beli dan nikah.
أو نفى وجوب مجمع عليه كذالك كالصلوات الخمس أو سجدة منها والزكاة والصوم والحج والوضوء
5. Atau mengingkari kewajiban sesuatu yang telah diketahui kewajibannya tanpa perbedaan pendapat. Contoh murtad: mengharamkan sholat lima waktu, sujud dalam shalat, zakat, puasa, haji dan wudhu'. (Karena benci, menghina atau merendahkan)
أو أوجب ما لم يجب إجماعا كذلك
6. Mewajibkan sesuatu yang tidak diwajibkan secara ijma'. (S: mewajibkan sholat maghrib empat rakaat)
أو نفى مشروعية مجمع عليه كذالك كالرواتب
7. Mengingkari bahwa sesuatu itu bagian dari syariat yang telah diketahui tanpa perbedaan pendapat (ijma'). Contoh murtad: menganggap sholat qabliyah & ba'diyah, terawih serta dhuha bukan bagian dari syariat Islam. (Karena benci atau menghina atau merendahkan)
أو عزم على الكفر في المستقبل أو على فعل شيء في الحال مما ذكر
8. Berhasrat untuk kafir di waktu yang akan datang, atau niat melakukan hal2 yang telah disebut diatas di waktu sekarang.
أو تردد فيه لا وسواسه
9. Bimbang dalam keinginan untuk kafir, bukan was-was.
أو أنكر صحبة سيدنا أبي بكر رضي الله عنه
10. Mengingkari Sayyid Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah sahabat Nabi (orang yang pernah bertemu Nabi Muhammad shalla Allahu 'alaihi wa sallam dan beriman kepada beliau).
أو رسالة واحد من الرسل مجمع على رسالته
11. Mengingkari salah satu rasul yang telah diketahui tanpa perbedaan pendapat. (S: Nabi Khidhir dianggap nabi oleh sebagian ulama dan dianggap sebagai orang sholeh oleh ulama yang lain)
أو جهد حرفا مجمع عليه من القرآن
12. Membenci (s: mengingkari) satu huruf yang telah disepakati dalam Al-Qur'an.
أو زاد حرفا فيه مجمع على نفيه معتقدا أنه منه
13. Menambah satu huruf dalam Al-Qur'an sambil berkeyakinan bahwa itu termasuk Al-Qur'an. Padahal semua juga tahu itu bukan bagian dari Al-Qur'an
أو كذب رسولا
14. Menganggap satu rasul berbohong
أو نقصه
15. Menganggap satu rasul punya aib;
أو صغر اسمه بقصد تحقيره
16. Mentashghir nama satu rasul dengan tujuan menghina;
(s: أي إهانة قدره بأن قال محيمد مثلا. Yakni menghina derajat beliau seperti berkata muhaimid "muhammad kecil")
أو جوز نبوة أحد بعد نبينا محمد صلى الله عليه وسلم
17. Memperbolehkan kenabian seseorang setelah Nabi Muhammad shalla Allahu 'alaihi wa sallam.

B. Murtad Af'al
والقسم الثاني الأفعال كسجود لصنم أو شمس أو مخلوق آخر
Model murtad yang kedua dengan perbuatan seperti sujud kepada berhala, matahari atau makhluq lain.

Bersambung...
In syaa Allah

=============================
Tanbih:
وحاصل أكثر تلك العبارة يرجع إلى
Simpulan kebanyakan keterangan itu kembali kepada
أن كل عقد أو فعل أو قول
Sesungguhnya setiap keyakinan (s: dalam hati), perbuatan atau perkataan
يدل على استهانة أو استخفاف بالله
Yang menunjukkan penghinaan atau perendahan pada Allah
أو كتبه
Atau kitabnya
أو رسله
Atau Para rasulnya
أو ملائكته
Atau para malaikat
أو شعائره
Atau syiar
أو معالم دينه
Syiar agama
أو أحكامه
Atau hukum2 agama
أو وعده
Atau janji ganjaran
أو وعيده
Atau janji siksa
كفر
Adalah kekafiran
أو معصية
Atau maksiat (bukan kafir contohnya ruku' kepada makhluq yang bukan sebagai penghormatan atau sujud kepada guru sufi, itu haram tapi tdk kafir)
أو يهودية
Atau keyahudian (di syarah, kata ini tidak ada).
فليحذر الإنسان من ذلك جهده
Maka dari itu manusia sebaiknya berhati-hati darinya sekuat tenaga.

C. Murtad Aqwal
والقسم الثالث الأقوال
Model murtad ketiga adalah dengan perkataan.
وهي كثيرة جدا لا تنحصر.
Murtad dengan perkataan ini banyak banget, tak terhitung. Ati-atio siro.
منها
Antara lain:
أن يقول لمسلم يا كافر أو يا يهودي أو يا نصراني أو يا عديم الدين ، مريدا إن الذي عليه المخاطب من الدين كفر أو يهودية أو نصرانية أو ليس بدين
1. Berkata kepada muslim, "Hai Kafir." atau "Hai Yahudi." atau "Hai Nasrani." atau "Hai Atheis." dengan niat agama muslim itu adalah kafir/yahudi/nasrani/ateis.
وكالسخرية باسم من أسمائه تعالى أو وعده أو وعيده ممن لا يخفى عليه نسبة ذلك إليه سبحانه وتعالى
2. Menghina satu dari nama2 Allah ta'ala/janji ganjaran/janji siksa yang sudah pasti benar dari Allah
وكأن يقول لو أمرني الله بكذا لم أفعله
3. Berkata, "Kalau Allah memerintahku begini, maka aku tidak mau melakukannya."
أو لو صارت القبلة في جهة كذا ما صليت إليها 
a. "Kalau kiblat jadi di arah ini, maka aku tidak mau sholat menghadapnya."
ولو أعطاني الله الجنة ما دخلتها 
b. "Kalau Allah memberiku surga, aku tidak mau memasukinya."
مستخفا أو مظهرا للعناد في الكل
Dengan catatan, semua itu dilakukan karena permusuhan.
وكأن يقول لو أخذني الله بترك الصلاة مع أنا فيه من المرض ظلمني
4. Berkata, "Kalau Allah menyiksaku karena meninggalkan sholat padahal Aku sedang sakit, maka Allah zhalim padaku."
أو قال لفعل حدث هذا بغير تقدير الله
5. Memberi pernyataan/statement atas suatu kejadian, "Ini terjadi tanpa/bukan karena taqdir Allah."
أو لو شهد عندي الأنبياء أو الملائكة أو جميع المسلمين بكذا ما قبلتهم
6. Berkata, "Kalau para nabi/malaikat/seluruh orang islam bersaksi/memberitahuku tentang hal ini, maka aku tetap tidak mau menerima kesaksian mereka."
أو قال: لا أفعل كذا وإن كان سنة بقصد الإستهزاء
7. Berkata, "Aku tidak mau melakukan ini meskipun ini adalah sunnah (kebiasaan/tuntunan nabi)" dengan tujuan menghina.
أو لو كان فلان نبيا ما آمنت به 
8. Berkata, "Seandainya Fulan adalah nabi pun, maka aku tidak mau beriman padanya."
أو أعطاه عالم فتوى فقال أيش (أصله أي شيء) هذا الشرع مريدا الإستخفاف
9. Seorang alim (ulama) memberinya fatwa, 
a. lalu dia berkata, "Syariat macam apa ini!" dengan maksud menghina/meremehkan.
أو قال لعنة الله على كل عالم مريدا الإستغراق الشامل لأحد الأنبياء
b. Atau berkata, "Celakalah semua ulama." dengan maksud menyeluruh, otomatis juga para nabi. (Mirip bilang mereka itu penghambat kemajuan, pelanggar HAM, deskriminasi wanita dan pengganggu orang senang2. Mendingan mereka celaka/sial/nggak ada saja)
أو قال أنا بريء من الله أو من الملائكة أو من النبي صلى الله عليه وسلم أو من القرآن أو من الشريعة 
10. Berkata, "Aku nggak peduli sama Allah/malaikat/Nabi shalla Allahu 'alaihi wa sallam/Al-Qur'an/syariat."
أو قال لحكم حكم به من الأحكام الشرعية ليس هذا الحكم أو لا أعرف الحكم مستهزئا بحكم الله
12. Berkata pada salah satu hukum yang juga dipakai oleh syariat, "Ini bukan hukum" atau "Aku tidak tahu hukum beginian" dengan niat memperolok hukum Allah.
أو قال، "قد ملأ وعاء ((كأسا دهاقا))" أو "أفرغ شرابا ((فكانت سرابا))" أو عند وزن أو كيل "((وإذا كالوهم أو وزنوهم يخسرون))" أو عند رؤية جمع "((وحشرناهم فلم نغادر منهم أحدا))" بقصد الاستخفاف أو الاستهزاء في الكل وكذا كل موضع استعمل فيه القرآن بذلك القصد فإن كان بغير ذلك القصد فلا يكفر لكن الشيخ أحمد بن حجر رحمه الله لا تبعد حرمته 
13. Memakai ayat untuk bicara atau yang lain dengan tujuan meremehkan/mengolok-olok. Kalau bukan untuk tujuan itu, maka tidak kafir tapi haram. (Tapi terdapat pembahasan khusus tentang badi' tauriyah)
وكذا يكفر من شتم نبيا أو ملكا 
14. Orang yang mengumpat nabi/malaikat manapun (Yesus itu Nabi Isa, loh).
أو قال أكون قودا إن صليت
15. Berkata, "Aku akan jadi bajingan/gundik kalau aku sholat."
أو ما أصبت خيرا منذ صليت أو الصلاة لا تصلح لي بقصد الاستخفاف بها أو الاستهزاء أو استحلال تركها أو التشاؤم بها
16. Berkata, "Aku tak bisa dapat kebaikan (aku apes terus) sejak aku sholat" atau "Sholat nggak baik buatku" dengan niat meremehkan/mengolok-olok/membolehkan tidak sholat atau merasa sial/apes karena sholat.
أو قال لمسلم أنا عدوك وعدو نبيك أو لشريف أنا عدوك وعدو جدك مريدا النبي صلى الله عليه وسلم أو يقول شيئا من نحو هذه الألفاظ البشيعة الشنيعة 
17. Bilang ke orang Islam, "Aku musuhmu dan musuh nabimu" atau bilang ke ahli bait, "Aku musuhmu dan musuh kakekmu (Nabi Muhammad shalla Allahu 'alaihi wa sallam)" atau kata2 semacamnya yang jelek dan buruk.
وقد عد الشيخ أحمد بن حجر والقاضي عياض رحمهما الله تعالى في كتابيهما الأعلام والشفاء أشياء كثيرة فينبغي الإطلاع عليها فإن من لم يعرف الشر يقع فيه
Syekh Ahmad bin hajar al-Haitami dan Qadhi Iyadh rahimahumaAllah telah mengidentifikasi banyak macam2 kemurtadan. Sebaiknya pembaca melihat kitab beliau berdua, yakni: al-I'lam fi Maqathi' al-Islam dan asy-Syifa fi Akhlaq al-Musthafa. Sebab, orang yang tidak tahu kejelekan, maka akan jatuh didalamnya.

Tambahan dari syarah:
a. Membaca al-Qur'an diiringi rebana
b. Membuang al-Qur'an ke kotoran
c. Membacakan al-Qur'an untuk kotoran dengan niat mengejek.
d. Menyebut Nabi untuk minta syafaat (amnesti)/yang lain tapi dengan niat mengejek.
e. Mengejek/merendahkan Nabi/sabda Nabi.
f. Menjawab, "Saya tahu hal2 gaib" saat ditanya, "Apakah kamu tahu hal2 gaib?" (mungkin maksudnya mengejek Nabi, karena Nabi diperintah Allah untuk berkata, "لو أعلم الغيب لاستكثرت من الخير وما مسني السوء" )
g. Bilang, "Nasrani lebih baik daripada Yahudi." karena dua2 sama2 kafir, jadi nggak ada yg lebih baik.
f. Bilang, "Jangan mendoakan kebaikan buat pemimpin jahat!" kepada orang yg menjawab hamdalah pemimpin zhalim ketika bersin.
g. Mengharapkan kehalalan hal2 yg tidak pernah halal di zaman awal Islam, misalnya: zhalim, zina dan membunuh tanpa hak. Sedangkan kalau mengharapkan hal2 yg dulu pernah halal, tdk apa-apa, misalnya khamr.
h. Mendoakan seseorang semoga Allah tdk menjadikan akhir hidupnya baik (mungkin: semoga su'ul khatimah atau semoga masuk neraka). Menurut sebagian pendapat, ini dapat menyebabkan kafir karena pendoa ridha dengan kematian orang yang didoakan dalam kekafiran.
ومن رضي بالكفر كفر
Siapa yang ridha dengan kekafiran, maka dia kafir.

اللهم اختم لنا بالإيمان وحسن الخاتمة

Tambahan lagi:
a. Bilang, "Kamu menzhalimiku, maka semoga Allah menzhalimimu." (Kemurtadannya adalah dari aqidah: Allah tdk pernah zhalim. Cukup semoga Allah membalas)
b. Bilang, "semoga Allah mencabut imanmu."
c. Bilang, "Aku nggak tau, aku ini mu'min atau bukan."
d. Bilang, "Aku murtad."
e. Bilang, "Allah menciptakanmu untuk menzhalimi manusia/untuk zhalim."
f. Bilang, "Kamu bukan mu'min, mending kafir saja."
g. Bilang, "Sholatmu sudah mencukupi buatku." (sholat e perwakilan ae, wakilono aku sholat subuh, aku wes sholat kok diwakili ...)
h. Bilang, "Emas lebih baik daripada sholat."
f. Bilang, "Kalau kamu masuk surga, maka aku akan memegangmu dan aku akan ikut masuk surga."

=============================
Tanbih:
وحاصل أكثر تلك العبارة يرجع إلى 
Kesimpulannya
أن كل عقد أو فعل أو قول
Sesungguhnya setiap keyakinan (s: dalam hati), perbuatan atau perkataan
يدل على استهانة أو استخفاف بالله أو كتبه أو رسله أو ملائكته أو شعائره أو معالم دينه أو أحكامه أو وعده أو وعيده
Yang menunjukkan penghinaan atau merendahkan Allah atau kitabnya atau Para rasulnya atau para malaikat atau syiar Syiar agama atau hukum2 agama Atau janji ganjaran atau janji siksa
كفر 
Adalah kekafiran
أو معصية 
Atau maksiat (bukan kafir contohnya ruku' kepada makhluq yang bukan sebagai penghormatan atau sujud kepada guru sufi, itu haram tapi tdk kafir)
أو يهودية
Atau keyahudian (di syarah, kata ini tidak ada).
فليحذر الإنسان من ذلك جهده
Maka dari itu manusia sebaiknya berhati-hati darinya sekuat tenaga.

اللهم اختم لنا بالإيمان وحسن الخاتمة

referensi:
sullamut taufiq h 5-7 & 11
mirqatus shu'ud tasdiq

Previous Post
Next Post

Hai, nama saya Maulanida ^_^ Sudah, gitu aja :D Peace Assalamu alaikum

0 comments: